Diagnosis Henti Jantung
Selama terjadinya masalah jantung yang menyebabkan jantung berhenti berdetak secara efisien, sangat penting untuk segera mencari pertolongan medis. Hal ini bertujuan untuk memastikan diagnosis dan menentukan perawatan medis yang dapat dilakukan.
Nantinya, selama pemeriksaan dokter rsstrokebkt.com berkemungkinan besar akan melakukan tes yang disebut elektrokardiogram untuk mengidentifikasi jenis ritme abnormal yang dialami jantung kamu. Untuk mengobati kondisi tersebut, dokter kemungkinan akan menggunakan defibrillator untuk menyetrum jantung. Sebab, sengatan listrik sering kali dapat mengembalikan jantung ke ritme normal.
Tes lain juga dapat digunakan jika kamu mengalami masalah pada jantung:
- Tes darah dapat digunakan untuk mencari tanda-tanda serangan jantung. Selain itu, tes ini juga dapat mengukur kadar kalium dan magnesium.
- Rontgen dada dapat mencari tanda penyakit lain di jantung.
Gejala Henti jantung
Gejala awal kondisi ini sering kali merupakan tanda peringatan. Jika kamu mengalami cardiac arrest, kamu bisa mengalami:
- Merasa pusing secara tiba-tiba.
- Menjadi sesak napas.
- Merasa lelah atau lemah.
- Muntah.
- Merasakan detak jantung yang berdebar.
Perawatan darurat segera diperlukan jika kamu atau orang terdekatmu mengalami gejala-gejala berikut:
- Sakit pada dada.
- Tidak bernapas atau kesulitan bernapas secara mendadak.
- Mengalami penurunan kesadaran.
- Pingsan atau kehilangan kesadaran mendadak.
Henti jantung mungkin tidak memiliki gejala sebelum terjadi. Jika kamu atau orang terdekatmu merasakan sejumlah gejala tersebut yang terus berlanjut, segeralah cari perawatan medis.
Pengobatan Henti Jantung
Cardiopulmonary resuscitation (CPR) adalah salah satu bentuk perawatan darurat untuk cardiac arrest. Selain itu, perawatan lain seperti defibrilasi jantung juga dapat dilakukan untuk membuat jantung kembali berdetak setelah berhenti akibat henti jantung.
Dokter juga mungkin akan menganjurkan satu atau lebih perawatan untuk mengurangi risiko terjadinya henti jantung selanjutnya. Berikut adalah perawatan tersebut:
- Obat dapat menurunkan tekanan darah tinggi dan kolesterol.
- Pembedahan dapat memperbaiki pembuluh darah atau katup jantung yang rusak. Tindakan ini juga dapat memotong atau menghilangkan penyumbatan di arteri.
- Olahraga dapat meningkatkan kebugaran kardiovaskular.
- Perubahan pola makan yang bertujuan untuk menurunkan kadar kolesterol.
Komplikasi Henti jantung
Saat henti jantung tiba-tiba terjadi, kondisi ini dapat membuat aliran darah ke otak berkurang. Berkurangnya aliran darah ke otak seseorang akan menyebabkan ketidaksadaran sehingga orang yang mengalami henti jantung akan pingsan. Jika irama jantung yang terganggu akibat henti jantung tidak cepat kembali normal, kerusakan otak dapat terjadi. Bahkan, pada kasus yang parah cardiac arrest juga berisiko tinggi mengakibatkan kematian.
Pencegahan Henti jantung
Selayaknya masalah jantung lainnya, cardiac arrest dapat dikurangi risikonya dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti:
- Melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check up secara rutin. Khususnya pemeriksaan terhadap kesehatan jantung dan aliran darah melalui skrining penyakit jantung.
- Berolahraga secara rutin untuk meningkatkan kesehatan jantung dan mencegah obesitas atau hipertensi.
- Mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang.
- Membatasi asupan minuman beralkohol dan makanan tinggi lemak jenuh.
Jika kamu merokok, penting untuk segera menghentikan kebiasaan ini.
Kapan Harus ke Dokter?
Segeralah memeriksakan kondisi kesehatan apabila kamu atau orang terdekatmu merasakan sejumlah gejala peringatan henti jantung. Apalagi jika gejala tersebut sering dirasakan atau tak kunjung membaik.